balutan yang telah terpanggul
saat memeluk dan menerima pinangan atas nafas kehidupan
tak ada jeda nyata
karena suka yang tertawa dalam bahagia selalu berdampingan dengan duka
yang merengkuh nestapa
ah… pernahkah kita mengiyakan
kehadiran sang duka hanya untuk bertafakur sejenak demi asa orang lain?
pernahkah kita, menggenggam tangis duka
agar dinginnya sepi dapat terenda ulang dalam senyuman?
pilu yang tak lagi mampu terucapkan bersama bibir beku
kepedihan yang menggores bayang-bayang patahan waktu
aku dan kamukaitkan rasa dalam satu untaian
duka yang terpanggul adalah bagian dari suka
yang selalu diterima dengan rasa syukur
pedih dan pahit hanya rasa atas kataapalah artinya, karena hidup ini memang telah memanggulnya
sakit dan tangis hanyalah ungkapan atas wujud rasa
suka dan duka
: berusahalah untuk tidak mengeluh, meskipun sakit yang terasa
membekaskan berjuta tetes airmata..
Allah ya Rabbku, milik ENGKAU lah segala rasa ini




siap